Tau arti
sahabat apa ? Sahabat itu bagaikan tempat dimana gak semua tempat mempunyai
keistemawaan seperti tempat itu. Artinya, tempat itu mempunyai tempat duduk yg
nyaman, disekelilingi bunga2 taman , pemandangan yg hijau, ada air mancurnya,
kolam renang :D
dan isinya orang2 yang memberikan pengertian dan kepercayaan.
Rasa nyaman yang tak pernah ada di siapapun bahkan pacar, rasa happy yang tak
pernah bosan, ya tergantung mood jg. canda tawa nya itu tak pernah terlihat
bohong dari matanya. Lebay . Wkwkw
pacar atau sahabat ?
Kata panji pacar. Why ? Karena kalau milih pacar, sahabat bkal mengerti dan tau
alasannya kita memilih pacar. Sedangkan kalau milih sahabat, pacar gak bkal
mengerti alasan kita meninggalkannya. That's Right panji ! :-)
kata yuli, pacar sama sahabat jangan disamain karena jelas beda. Beda posisi
dan peran . Posisi yang sama2 pentingnya tp perannya beda.
Banyak orang yang menganggap
bahwa Islam adalah sebuah Agama yang hanya berorientasi pada kerohanian dan
sama sekali tidak terkait dengan realitas hidup. Anaggapan seperti ini sangat
keliru dan biasanya muncul dari orang yang menelaah Islam dari permukaannya
saja. Bahwa Islam adalah metode kenegaraan, seluas atau sejauh apapun
wilayahnya, bahkan sampai mencakup seluruh dunia sekalipun. Al-Qur`an telah
menetapkan dalam ayat-ayatnya dan Rasul telah menggariskan dalam hokum-hukumnya
tentang pendirian lembaga politik,
militer, ekonomi, soaila, dan lain-lain, dengan system paling terperinci
yang belum pernah ada sepanjang sejarah mausia. Akan tetapi, kemorosotan kaum
muslimin serta kemunduran mereka yang dapat kita lihat sekarang ini, tidak lain
hanyalah karena jauhnya mereka dari kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya.
PENGADAAN TENAGA KERJA : MENYARING
DAN MENEMPATKAN
Allah SWT telah
memilih manusia sebagai khalifah di muka bumi, pilihan ini pasti berdasarkan
criteria yang terbaik. Memilih merupakan suatu proses menyaring untuk
mendapatkan sesuatu yang terbaik. Sebagimana Allah SWT telah memilih manusia,
perusahaan juga harus memilih di antaramanusia-manusia yang banyak, sejumlah karyawan yang akan menjalankan
operasi perusahaan.
Pengadaan
tenaga kerja dalam hal ini disebut dengan menyaring dan menempatkan adalah
sekuen yang mengawali kegiatan operasional PSDI. Dalam bahasa Human Resource
Management, pengadaan tenaga kerja adalah tidak lain dari jenis kegiatan
yang dalam buku teks barat dikenal dengan recruitment, selection,dan
placement. Dalam melaksanakan tiga kegiatan ini acuan yang digunakan dalam
pendekatan yang Islami adalah jangan keluar daripijakan dasar yang telah diuraikan dimuka.
Selain analisis
jabatan yang telah dilakukan dan perencanaan yang telah dibuat, maka dalam
aktivitas SDI yang Islami harus ada acuan pada criteria kejujuran (Shiddiq),
dapat dipercaya (Amanah / credible), cerdas (Fathanah) dan mampu
berkomunikasi dengan baik (Thabligh). Empat criteria ini (SAFT) sangat
relevan dalam upaya mendapatkan tenaga kerja berkualitas dan ini harus ditemukan
sejak dari awal proses pengadaan. Meskipun demikian, disadari bahwa mencari
tenaga kerja dengan karakteristik mirip dengan yang dimiliki Rasulullah SAW
adalah hal yang sulit, karena tidak mungkin sifat ini sekaligus dimiliki oleh
manusia awam dalam bobot yang sama seperti Rasul. Oleh Karen itu, penekanan
pada satu atau lebih diantara keempatnya perlu dilakukan dalam rangka
menyusaikan dengan kebutuhan pekerjaan.
A.Pengadaan
Tenaga Kerja dalam Sejarah
Berikut
beberapa ilustrasi yang dapat diperoleh dari berbagai hadits, yaitu cara
memperoleh tenaga kerja pada zaman awal Islam.
Berdasarkan
riwayat yang disampaikan oleh Abu Musa al-Asy’ari yang berkata : “Aku dan dua
orang lelaki dari keturunan pamanku dating kepada Nabi, salah satu sari lelaki
itu berkata, ‘ Hai Rasulullah, jadikanlah aku sebagai penjabat atas
kekuasaan yang telah diberikan Allah kepadamu’, lelaki lainnya juga
mengatakan demikian. Kemudian Rasulullah SAW bersabda :’Demi Allah,
sesungguhnya aku tidak akan memberikan jabatan kepada orang yang memintanya
atau orang yang sangat menginginknnya’.
Hadits lainnya
dari HR Muslim yang berkaitan dengan topic di atas adalah ketika Abu Dzar
al-Ghifari meminta Rasulullah untuk menjadikan sebagai gubernur pada salah satu
wilayah kekuasaan Islam; Rasul menanggapi permintaan ini dengan berkata : ‘Hai
Abu Dzar, sesungguhnya engkau lemah dan aku suka sesuatu yang ada pada dirimi
sebagaimana dalam diriku. Sesungguhnya jabatan itu amanah, dan di hari kiamat,
ia akan berubah menjadi kehinaan dan penyesalan, kecuali diserahkan pada orang
yang berhak dan mampu menunaikan tugas-tugas yang terkait dengan jabatan itu.’
Rasulullah SAW menolak permintaan Abu Dzar karena dalam jabatan ini terdapat
persyaratan kompetensi yang tidak terpenuhi olehnya.
Dua hadits di
atas memperlihatkan bagaimana Rasulullah memilih, pertama beliau tidak
memberikan jabatan kepada yang sangat menginginkannya dan kedua beliau
mengingatkan jabatan adalah amanah. Dari sisi yang berbedadapat diartikan bahwa dalam kasus hadits dua
ini, mereka yang meminta jabatan tersebut tidak mengukur kemampuan dirinya.
Selanjutnya,
bahwa Nabi Yusuf memilih jabatan yang menurut beliau sanggup dipegangnya
setelah beliau mendapat kepercayaan dari raja.
Artinya : “Maka
tatkala raja telah bercakap-cakap dengan Dia, Dia berkata: "Sesungguhnya
kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan Tinggi lagi dipercayai
pada sisi kami". Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara
(Mesir); Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi
berpengetahuan". (QS. Yusuf: 54-55)
Dalam kasus ini,
Nabi Yusuf sangat tahu kemampuan beliau dan beliau ingin membagi kemampuannya
tersebut untuk kepentingan masyarakat.
Kisah lainnya
adalah ketika dua puteri Nabi Syua’ib AS menginginkan ayahnya memberikan
imbalan kepada Nabi Musa setelah mengetahui kemampuan dan sifat amanah beliau
Salah seorang puteri Nabi Syua’ib berkata seperti pada surat dibawah ini.
Artinya :“Salah
seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai
orang yang bekerja (pada kita), karena Sesungguhnya orang yang paling baik yang
kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat
dipercaya". (Al-Qashash: 26)
Abu Bakar,
Umar, Utsman dan Ali adalah kader-kader hasil rekrutmen yang dilakukan
Rasulullah. Rekrutmen yang berhasil baik, karena sejarah mencatat bagaimana Abu
Bakar yang awalnya hanya pedagang biasa mampu menjabat sebagai khalifah pertama
pengganti Nabi, kemudian Umar yang berawal dari seorang tokoh musyrikin Quraisy
juga akhirnya berkarier sebagai khalifah dan fuqaha (ahli fikih). Ali
mendapatkan pembinaan sejak kecil sampai dipercaya menjabat sebagai khalifah.
Anas bin Malik yang berasal dari seorang budak / pelayan dan berakhir sebagai
ulama dan fuqaha.
Pada masa
sekarang ini, pengadaan Tenaga kerja harus dilakukan dengan cermat dan penuh
kehati-hatian. Sebagai contoh misalnya kegagalan penugasan internasional antara
lain karena kegagalan para manager / isteri / suami menyusaikan diri; tidak
dewasa secara personal-emotional, tidak mampu mengembangkan tanggungjawab yang
lebih besar, kesulitan dengan tugas baru, tidak adanya kemampuan teknikal.
Semua ini tidak akan terjadi jika dalam proses menyaring dan menempatkan
persyaratkan jabatan dipertimbangkan masak-masak.
B.Rekrutmen
Rekrutmen
adalah proses menemukan dan menarik pelamar-pelamar yang mampu untuk
dipekerjakan. Proses ini dimulai ketika calon pelamar dicari dan berakhir
dengan sejumlah lamaran masuk. Peran rekrutmen adalah menemukan sejumlah
pelamar baru yang segera dapat ditarik bekerja ketika organisasi memerlukannya.
Jadi, hasil dari proses rekrutmen adalah kumpulan pelamar yang telah memenuhi
syarat sehingga siap untuk disaring melalui tahap seleksi.
Rekrutmen
internal adalah dimana calon pemangku jabatan dicari dari karyawan yang telah
dimiliki perusahaan. Rekrutmen internal ini dibantu oleh succession planning
perusahaan, sehingga beberapa langkah bisa disederhanakan atau dihilangkan
karena calon-calon yang memenuhi persyaratan sudah dikenal dan diketahui
kemmapuannya. Sedangkan rekrutmen eksternal berarti mencari calon karyawan dari
luar perusahaan. Metode yang dilakukan dalam rekrutmen eksternal ini sangat
bervariasi, bisa melalui iklan di media cetak/ televise / radio , melalui agen
/ konsultan, melalui teman / kenalan, melalui organisasi profesi, melalui
sekolah/ PT/ Akademi; melalui mantan karyawan.
Satu hal yang
tidak boleh dilupakan adalah konsep adil yang harus dipertimbangkan dalam
pengadaan SDI. Adil dalam rekrutmen berarti memberi peluang yang sama bagi
setiap orang dan memberikan perlakuan yang sama kepada setiap pelamar.
Umar bin Khatab
sering merekrut calon pejabat dari kalangan sahabat yang ahli fikh (hokum
Islam) dengan tujuan agar semua permasalahan yang pelik diselesaikan secara
matang, adil, bijaksana, komprehesif dan tuntas, selain itu juga ia akan mampu
mendidik, membina dan memimpin masyarakat
Dalam
memberikan informasi rekrutmen ada beberapa hal yang harus dijelaskan, yaitu :
tingkat pendidikan (mis SLTA, D3, S1); kualifikasi khusus dari pendidikan (
misalnya sertifikat tertentu, keahlian); kualifikasi professional (misalnya
menguasai software tertentu); kualifikasi pribadi (misalnya bisa bernegosiasi,
gesit); pengalaman kerja (biasanya dalam bidang yang sama); kisaran gaji.
Hal-hal ini harus dicantumkan dalam pengumuman dan diberitahukan dalam iklan
ataupun pada agen, karena pengalaman dan kompetensi harus diperhatikan sejak
dari tahap rekrutmen.
C.Menyaring
(Seleksi)
Proses seleksi
dimulai ketika rekrutmen berakhir, artinya ketika perusahaan telah memiliki
sejumlah besar calon karyawan. Secara difinisi seleksi adalah serangkaian
langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah si pelamar diterima
atau tidak sesuai dengan kualifikasi yang ada dalam uraian jabatan. Dalam tahap
seleksi, penilaian terhadap kinerja calon karyawan harus dilakukan relative
terhadap yang lainnya, sehingga mau atau tidak objektivitas yang dituntut harus
mengemukakan criteria adil. Tujuannya adalah untuk mendapatkan karyawan yang
berkualitas dan potensial, jujur dan berdisiplin serat dapat bekerja sama, baik
dengan atasan atau bawahan maupun dengan rekan lain dalam posisi setingkat.
Pada zaman
rasulullah karena beliau sangat paham akan sifat sahabat-sahabatnya, maka
proses ini berlangsung dengan tidak formal, Rasul dapat secara langsung
melakukan penempatan dan ini sudah dipertimbangkan segala hal, kemampuan,
kepintaran, katahanan mental, intinya segala hal yang diperlukan untuk menilai fit
and proper-nya seseorang dengan jabatan yang akan dipangkunya.
Berbagai test yang dilakukan perusahaan, di antaranya adalah :
1.Test
Kemampuan Fisik. Dewasa ini masih banyak pekerjaan yang membutuhkan kemampuan
fisik atau kemampuan psikomotorik. Manfaat test ini adalah untuk memprediksi
daya tahan kinerja, kecelakaan kerja, dan ketidakmampuan. Ada tujuh tingkatan
test dalam bidang ini, yaitu ketegangan otot (muscular tension), kekuatan otot
(muscular power), daya tahan otot (muscular endirance), ketahanan jantung
(cardiovascular endurance), fleksibilatas, keseimbangan, dan koordinasi. (Noe,
et.al, 2006)
2.Test
Kemampuan Kognitif. Tes ini untuk melihat kemampuan mental individu; meliputi
beberapa dimensi. Tiga di anataranya yang penting adalah pertama kapasitas
seseorang untuk memahami dan menggunakan bahasa lisan dan tulisan (verbal
comprehension). Kedua adalah kemampuan kuantitatif yang mengukur kecepatan dan
ketetapan individu dalam memecahkan berbagai masalah terkait aritmatika. Ketiga
kemampuan berpendapat (reasoning ability) untuk mengetahui kepastian individu
dalam memecahkan beragam masalah dan mengemukakan gagasannya.
3.Tes
Kepribadian. Tes kepribadian dimaksud untuk menegtahui apa yang mereka sukai,
sehingga karakter mereka akan terlihat. Tes ini dapat pula digunakan untuk
melihat kapasitas SAFT yang ada pada diri pelamar.
Dimensi
Karakter Kepribadian
Extroversion
Ramah, suka berkawan, mudah bergaul, ekspresif
Penyusaian (Adjusment)
Secara emosional stabil, tidak mudah putus asa, teguh
Agreeableness
Menyenangkan, dapat dipercaya, baik, toleran, dapat bekerja sama,
suka memaafkan
Teliti, cermat Conscientiousness
Berorientasi pada pencapaian, dapat diandalkan, terorganisir,
tekun, bersungguh-sungguh
Keingintahuan
Inquisitiveness
Selalu ingin tahu, memiliki imajinasi, peka terhadap seni,
wawasan luas dan jenaka
4.Test
Contoh Pekerjaan. Tes ini cenderung spesifik kepada jenis pekerjaan, khusus
untuk seleksi terhadap para manager ini merupakan inti dari assessment
center.
5.Test
Kejujuran. Polygraph Test atau Lie Detecdor saat ini (di Amerika
Serikat) tidak lagi digunakan dalam test kejujuran, yanag digunakan adalah
semacam test integritas dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung
kepada pelamar. Contoh pertanyaan-pertanyaan dalam Integrity-Test adalah
sebagai berikut :
a.Adalah
tidak apa-apa untuk mengambil sesuatu dari perusahaan yang labanya sudah
terlalu besar.
b.Mencuri
hanyalah suatu cara untuk mendapatkan bagian yang adil.
c.Jika
Anda bisa menonton tanpa membayar dan tidak ketahuan, apakan Anda akan
melakukannya?
d.Tidak
mengapa berkelit dari aturan jika tidak benar-benar melanggarnya?
6.Tes
Medis, diperlukan untuk melihat kesehatan secara keseluruhan.
7.Tes
KetergantunganObat (Drug Test). Jenis tes ini banyak dilukan oleh perusahaan.
Jika tes-tes yang dilakukan melihat pada kemampuankaryawan, maka kegiatan wawancara ditunjukan
untuk melihat hal-hal yang tidak dapat didekteksi dari tes-tes tertulis seperti
:
·Menilai
ikap pelamar
·Menilai
kemampuan komunikasi pelamar
·Mencocokan
data ditulis dalam berkas lamaran
·Memberikan
informasi tentang pejerjaan pada pelamar
·Menilaikecocokan dan kesesuaian antara pelamar
dengan pekerjaan yang ditawarkan
·Memilih
satu diantara pelamar yang dianggap paling sesuai dengan pekerjaan
Proses seleksi harus dijalankan dengan
prinsip inpersonal dalam arti tidak
pandang bulu sipa yang diseleksi, materi yang diujikan dan criteria kelulusan
harus sama.Proses seleksi berakhir
dengan diterimanya karyawan, meskipun demikian karena lazimnya tenaga kerja
baru ini sangat jarang yang dapat memenuhi dengan persis apa yang diinginkan perusahaan
maka proses berikutnya harus dimulai masa orientasi, dimna kepada karyawan baru
dijelaskan segala sesuatunya berikut seluk-beluk pekerjaan di perusahaan
tersebut.
D.Penempatan
“ ketika engkau
menyia-nyiakan amanah, maka tunggulah kehancuran” Dikatakan, “ Ketika suatu perkara diserahkan kepada orang yang
bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya.” (HR Bukhari) hadis ini
menjunjukan betapa Rasul mengingatkan kita untuk tidak sembarangan menugaskan
karyawan melakukan suatu pekerjaan yang bukan bidang yang diketahuinya.
Penempataan
harus dilakukan dengan hati-hati agar tiap pekerja dapat bekerja sesuai dengan
keahliannya dan mengerti bagaimana mengerti mengerjakan tugas-tugasnya.
Kegiatan penempatan atau plascement tidak hanya dilaksanakan setelah seleksi
melainkan meliputi pula menempatan dalam rangka promosi, demosi, transfer, dan
pemberhentian. Khusus untuk karyawan yang dipromosikan lazimnya perusahaan
melakukan terlebih dahulu pelatihan dan pengembangan yang disesuaikan dengan
kebutuhan untukjabatan yang akan
dipegangnya.
Belajar dari
sejarah, Rasulullah SAW menempatkan Mu’adz bin Jabal sebagai gubernur Yaman
karena paham,ketajaman akal, dan akalnya; dan menempatkan Umar mengatur sedekah
karena sifat adil dan tegasnya ataupun menempatkan Khalid sebagai pimpinan
militer karena kemahiran militer karena kemahiran dan terlatihnya dibidang
militer.
Terima
Proses seleksi
dilakukan berdasarkan criteria SAFT yang dituangkan dalam berbagai berbetuk
tes, baik tes potensi akademik, tes psikologi, tes kesehatan maupun test
lainnya. Penyariangan yang teliti dilakukan pada saat ini, yang tidak lulus
seleksi ditolak. Setelah itu barulah dilakukan penempatan terhadap karyawan
baru tadi dengan criteria utama kesesuaian pekerja dengan pekerjaan.